Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

(CERPEN) Aku Terpaksa Menikahinya

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,  ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat  pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya  dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,

Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!


Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kamu boleh menyakitiku dengan kebenaran. Tetapi jangan pernah kamu menghiburku dengan kebohongan.!!!

Kamu boleh menyakitiku dengan kebenaran. Tetapi jangan pernah kamu menghiburku dengan kebohongan.!!!

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?
Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat

Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
melainkan awal dari kehidupan yang baru

Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba

Karena merekalah yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka

Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli
terhadapnya
Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya
dengan setia

Cinta adalah dia yang bersama detak jantungmu, nafasmu, yg selalu berada dalam pikiranmu.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ANDA sendiri adalah MOTIVATOR

  
Mulailah Dari Dalam Diri Kita Sendiri

Motivator terbaik untuk kita adalah diri kita sendiri.
Karena; Tidak ada yang dapat mengubah hidup kita selain diri kita sendiri.

Kita semua terlahir sebagai seorang pemenang. Dari jutaan sel sperma, Kitalah yang terpilih untuk lahir. Motivator ternama di Indonesia maupun dunia, hanyalah pemacu semangat kita.

Karena walaupun kita mengikuti jutaan seminarpun, tapi dalam diri kita belum ada niat untuk berubah sama saja dengan nol.

Yakinlah kita semua adalah juara !!

Sering kita dengar musuh terbesar adalah diri kita sendiri, itu benar !! Kalahkan diri kita sendiri, baru kita bisa mencapai tangga yang lebih tinggi.

Tidak ada kata terlambat untuk berubah !!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ngoceh Singkatan suami-isteri


SUAMI
S = elalu menyayangi isterinya.
U = capannya selalu sopan dan benar.
A = mal ibadahnya tak pernah ketinggalan.
M = ampu menjadi imam yang baik.
I = man dan Islam selalu tertanam di hati.


 
ISTERI
I = ndah perilaku dan akhlaknya.
S = elalu setia kepada suaminya.
T = ekun amal ibadahnya.
E = nggan membantah suaminya.
R = aut wajahnya menenteramkan suami.
I = nsya Allah menjadi isteri sholehah.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BAHAGIA LAH

  
Hidup ini hanya sementara, ada tempat terakhir dari kehidupan ini, hidup ini kadang berliku2, kadang senang, kadang bahagia, kadang suka kadang duka.


Semua dari kita pasti menginginkan kebahagian di dunia ini, dan juga kebahagian yang kekal di akhir kehidupan kelak. Ternyata untuk membuat hidup itu bahagia hanya perlu 4 langkah, yaitu;




1. BERSYUKUR.


Jika kita mensyukuri apa yang kita dapat, pasti akan selalu bahagia, sikap mensyukuri pemberian Allah SWT akan membuat kita menerima dengan ikhlas setiap takdir yang kita terima sekecil apapun.


[-] Lalu bagaimana Cara Bersyukur...???
[-] Caranya; Dengan mencari cermin sebagai introspeksi diri kebawah...!!!


[+] Artinya; Sebagai barometer kita melihat orang² yang tidak lebih beruntung dari kita, sehingga kita akan merasa sangat beruntung dan akan berterima kasih pada Allah SWT atas apa yang telah di berikan-Nya.


2. BERSABAR.


Sabar yang sesungguhnya tidak akan pernah habis dan tidak akan ada batasnya.


[-] Manfaat sabar untuk kebahagian hidup kita apa...???
[-] Dengan Bersabar kita yakin bahwa dalam kehidupan ini ada yang mengatur, dengan bersabar kita akan menerima kesusahan tersebut dengan tersenyum.


3. BERUSAHA.


Tanpa ada usaha tidak akan ada yang namanya kebahagian, berusaha atau ikhtiar merupakan kewajiban manusia.


Kebahagiaan harus di raih ,tapi tanpa usaha jangan harap kebahagian akan datang sendiri.


Jadilah pemimpi bukan penghayal, seorang pemimpi akan berusaha mewujudkan impiannya bukan hanya berandai².


4. BERPIKIR POSITIF.


Nah, ini yang akan membuat ketiga tips diatas akan mudah kita jalankan.


Dengan berpikir positif kita bisa mengerahkan semua daya yang kita punya untuk melakukan hal positif, Karena setiap tindakan diinstruksikan oleh pikiran, dan berlaku sebaliknya jika pikiran negatif yang kita ciptakan maka kita akan berbuat hal yang negatif pula.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

INILAH AKU APA ADANYA YANG JAUH DARI SEMPURNA


◦ Aku TIDAK SEMPURNA, kamu juga tidak sempurna..


◦ KETIDAKSEMPURNAANMU menjadi pelengkap KETIDAKSEMPURNAANKU..

◦  Kadangkala yang TERINDAH bukanlah yang terbaik dan tidak menjanjikan KEBAHAGIAAN..

◦ Tapi jika kita menerima kekurangan menjadi KELEBIHAN, itulah KESEMPURNAAN yang sebenarnya..


"Sebaik-baik wanita ialah wanita yang apabila di pandang menggembirakan hatimu, apabila di perintah ia taat kepadamu, dan apabila di tinggal pergi ia mampu menjaga kehormatan dirinya” 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

UANG??


Uang dapat membeli Jam.
◦ Tapi bukan waktu.

Uang dapat membeli buku.
◦ Tapi bukan ilmu.

Uang dapat membeli makanan.
◦ Tapi bukan selera.

Uang dapat membeli darah.
◦ Tapi bukan nyawa.

Uang dapat membeli yang terbaik.
◦ Tapi bukan keindahan.

Uang dapat membeli kosmetik.
◦ Tapi bukan kecantikan.

Uang dapat membeli Rumah megah.
◦ Tetapi bukan tempat tinggal.

Uang dapat membeli obat.
◦ Tapi bukan kesehatan.

Uang dapat membeli kemewahan.
◦ Tapi bukan kebiasaan.

Uang dapat membeli hiburan.
◦ Tapi bukan kebahagiaan.

Uang dapat membeli jabatan.
◦ Tapi bukan kehormatan.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TEGURAN BAGI DIRI KITA


Kenapa Kita harus tidur kalau Allah SWT memanggil...???
[-] Tapi Kita sanggup tahan ngantuk saat menonton film selama 3 jam...!!!

Kenapa Kita harus bosan saat baca Al-Qur’an...!!!
[-] Tapi Kita lebih rela membaca TL twitter, wall facebook, novel atau buku lain...!!!

Kenapa kita senang sekali mengabaikan pesan dari Allah SWT...???
[-] Tapi kita sanggup memforward pesan yang aneh2...!!!

Kenapa masjid semakin sepi...???
[-] Tapi bar dan club, semakin ramai...!!!



Jawablah.!! 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ibu segalanya bagiku


 
Ibu...
Aku tahu semua letihmu itu tulus, dan akupun tahu bukan apa2 yang engkau ingin, engkau tak pernah inginkan apa2.

Ibu...
Dulu engkau pernah bilang cepatlah besar anakku!! Jadilah engkau orang besar yang membesarkan hati Ibu.

Ibu...
Semua hebatku tidak kan pernah ada tanpa ikhlas pengorbananmu.

Ibu...
Perkataanmu adalah do’a, dan Do’a yang nyaring terdengar dan pasti didengar !!

Bukan gelimang harta untuk membalas.
Bukan pula tahta dan mahkota.


Sujud dan bakti jualah Harta yang sesungguhnya !!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ngoceh

◦  Lebih baik dikenal, lalu dilupakan.
Daripada dicintai, lalu dikecewakan.


◦ Lebih baik jujur, tapi menyakitkan.


Karena kebohongan membawa kehancuran



RINDU itu
→ Akan hadir di saat kita BERJAUHAN.


CINTA itu.
→ Akan utuh bila kita saling PERCAYA.


KEBAHAGIAAN itu.
→ Akan terasa bila kita selalu BERSAMA.


KESETIAAN itu.
→ Tidak akan pernah hilang bila kita saling PENGERTIAN.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berhentilah Berharap Pada yang Tidak Perduli



◦ Berharap untuk memiliki seseorang yang tidak mungkin kita milki. Adalah sebuah harapan penuh kesia-siaan.

◦ Mencintai seseorang yang sudah tidak mencintai kita. Adalah sebuah ketersikasaan.

◦ Berharap seseorang yang sudah tidak peduli kepada kita. Adalah sebuah penantian yang tidak berguna.

◦ Memikirkan seseorang yang tidak mau mengerti perasaan kita. Hanyalah menghabiskan banyak waktu terbuang percuma.

◦ Ada baiknya; Segeralah berusaha untuk melupakan itu semua. Tak perlu kita larut terlalu lama dalam kesia-siaan.

◦ Karena kalau Tidak, Maka hati kitalah yang akan terus tersiksa.

◦ Tetaplah melangkah ke depan.


◦ Jangan biarkan hidup kita sia-sia.

◦ Karena disana masa depan telah menunggu kita.


◦ Masa depan yang ceria penuh bahagia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Prinsip Dasar HAM

1.      Prinsip Kesetaraan
Prinsip ini merupakan ide yang meletakkan pandangan bahwa semua orang terlahir bebas dan memiliki kesetaraan dalam HAM.


2.      Prinsip Non-Diskriminasi
Dalam hukum HAM , diskriminasi ini biasanya didasarkan pada alasan tertentu, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik dan lain sebagainya.


3.      Kewajiban Positif untuk Melindungi Hak-Hak Tertentu
Negara memiliki kewajiban positif untuk melindungi secara aktif dan memastikan terpenuhinya  hak-hak dan kebebasan tersebut.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teori hukum alam, positiv, universalisme, relativisme budaya

a.       Teori hukum alam / teori hukum kodrat
Teori ini berpandangan bahwa HAM adalah hak yang dimiliki oleh seluruh manusia pada segala waktu dan tempat berdasarkan takdirnya sebagai manusia.


b.      Teori hukum Positif
Teori ini muncul sebagai implikasi dari jaman enlightment diEropa pada abad 18 yang memuat nilai-nilai dasar yang diambil dari tradisi ilmu alam yang menempatkan gejala atau fenomena yang dikaji sebagai objek yang dapat dikontrol dan di generalisasi sehingga kedepan dapat diramalkan.


c.       Teori Universal
Teori ini menjadi kekuatan pendorong bagi pemahaman baru tentang universalitas HAM.


d.      Teori Relativisme Budaya
Teori ini berpandangan bahwa HAM harus diletakkan dalam konteks budaya tertentu dan menolak pandangan adanya hak yang bersifat universal.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Analisis Asas Legalitas

ASAS LEGALITAS
1. arti dan makna asas legalitas
          Asas legalitas diatur dalam pasal 1 ayat  (1) KUHPidana yang berbunyi “tiada suatu perbuatan yang boleh dihukum, melainkan atas kekuatan ketentuan pidana dalam undang-undang yang ada terlebih dahulu dari perbuatan itu. Asas legalitas (the principle of legality) yaitu asas yang menentukan bahwa tiap-tiap peristiwa pidana  (deliuk/ tindak pidana ) harus diatur terlebih dahulu oleh suatu aturan undang-undang atau setidak-tidaknya oleh suatu aturan hukum yang telah ada atau berlaku sebelum orang itu melakukan perbuatan. Setiap orang yang melakukan delik diancam dengan pidana dan harus mempertanggungjawabkan secara hukum perbuatannya itu.
          Dari penjelasan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa asas legalitas dalam pasal 1 ayat (1) KUHP mengandung 3 pokok pengertian.yakni :
1.   tidak ada suatu perbuatan yang dapat dipidana (dihukum) apabila perbuatan tersebut tidak diatur dalam suatu peraturan perundang-undangan sebelumnya / terlebih dahulu, jadi harus ada aturan yang mengaturnya sebelum orang tersebut melakukan operbuatan
2.   untuk menentukan adanya perestiwa pidana (delik m/ tindak pidana ) tidak boleh menggunakan analogi.
3.   peraturan-peraturan hukum pidana / perundang-undangan tidak boleh berlaku surut.

2. tujuan asas legalitas
          Menurut muladi asas legalitas di adakan bukan karena tanpa alasan tertentu. Asas legalitas di adakan bertujuan untuk :
a.   memperkuat adanya kepastian hukum.
b.   menciptakan keadilan dan kejujuran bagi terdakwa.
c.   mengefektifkan deterent function dari sanksi pidana.
d.   mencegah penyalah gunaan kekuasaan. Serta
e.   memperkokoh penerapan “the rule of law”.

Penerapan asas legalitas bervariasi dan berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Tergantung apakah negara tersebut menganut sistem pemerintahan demokratis, seperti negara kita ini ataukah menganut sistem tirani. Selain itu hal itu juga akan bergantung pada sistem hukum yang dianut suatu negara. Apakah negara tersebut menggunakan sistem hukum eropa kontinental atau menggunakan sistem hukum anglo saxon.

3. pengecualian asas legalitas
          Asas legalitas (pasal 1 ayat (1) KUHP ini ) memiliki pengecualian khusus mengenai keberadaannya.yaitu di atur dalam ketentuan pasal 1 ayat (2) KUHP yang mana pasal tersebut berbunyi seperti ini “jika terjadi perubahan perundang-undangan setelah perbuatan itu dilakukan maka kepada tersangka / terdakwa dikenakan ketentuan yang menguntungkan baginya. Dari ketentuan pasal 1 ayat (2) KUHP ini sebagai pengecualian yakni memperlakukan ketentuan yang menguntungkan bagi terdakwa. Menurut jonkers pengertian menguntungkan disini bukan saja teehadap pidana dari perbuatan tersebut,tetapi juga mencakup penuntutan bagi si terdakwa.
          Ada bermacam-macam teori yang menyangkut masalah perubahan peraturan perundanga-undangan yang di maksud dalam hal ini. Yakni sebagai berikut :
1.   teori formil yang di pelopori oleh Simons, berpendapat bahwa perubahan UU baru terjadi bilamana redaksi undang-undang pidana tersebut berubah. Perubahan undang-undang lain selain selain dari uu pidana walaupun berhubungan dengan uu pidana bukanlah perubahan undang-undang yang di maksud dalam pasal 1 ayat (2) ini.
2.   teori material terbatas yang dipelopori oleh Van Geuns berpendapat antara lain bahwa perubahan UU yang di maksud harus diartikan perubahan keyakinan  hukum dari pembuat undang-undang.perubahan karena zaman atau karena keadaan tidak dapat di anggap sebagai perubahan dalam UU pidana.
3.   teori material tak terbatas yang  merujuk pada putusan Hoge Raad tanggal 5 desember 1921 mengemukakan bahwa perubahan undang-undang adalah meliputi semua undang-undang dalam arti luas dan perubahan undang-undang yang meliputi perasaan hukum pembuat undang-undang maupun perubahan yang dikarenakan oleh perubahan jaman (keadaan karena waktu tertentu).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pasal 10 KUHP




Pidana terdirl atas: 
a. pidana pokok:
1. pidana mati;
2. pidana penjara;
3. pidana kurungan;
4. pidana denda;
5. pidana tutupan.
b. pidana tambahan
1. pencabutan hak-hak tertentu;
2. perampasan barang-barang tertentu;
3. pengumuman putusan hakim.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS